Saturday, September 6, 2014

Pantai Cijeruk Indah, GARUT


Pantai Cijeruk Indah adalah objek wisata pantai di Kabupaten Garut yang terletak di Desa Sagara, Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat – Indonesia.

Pantai ini memiliki tinggi gelombang rata-rata mencapai 1 meter dengan kemiringan dasar laut yang landai sehingga cukup aman untuk berenang. Adapun flora lautnya yang dominan ialah rumput laut, sedangkan faunanya berupa ikan hias, siput, kerang, ikan cangkel dan ikan tenggiri. Material pantainya berupa pasir halus dengan warna material alami di pantai ini putih bersih.

Keunikan dari pantai yang satu ini adalah warna airnya yang terdiri dari dua warna, warna biru terletak di pesisir dan tengah pantai serta warna hijau kecoklatan terdapat di pertemuan muara.

Arah Pantai Cijeruk Indah.: frekuensi transportasi umum dari terminal terdekat berupa bus yang tidak terjadwal, angkutan kota yang terjadwal dari jam 5 pagi-jam 5 sore. Dan tarif kendaraan tersebut,yaitu:
- Bis Umum dengan tarif Rp. 12000,- / orang
- Bis kota dengan tarif Rp. 10000-15000,- / orang
- Garut – Pameungpeuk Rp. 10000,- /orang
- Bandung – Pameungpeuk Rp. 15000,- /orang
- Angkot dengan tarif Rp. 5000 – 6000,- / orang
- Ojeg dengan tarif Rp. 25000,- / orang.

Fasilitas Pantai Cijeruk Indah : 13 kios/warung makanan umum, tempat parkir, toilet, Pos kesehatan penyewaan rakit, Mushollah.

Friday, September 5, 2014

Curug Cigamea, BOGOR



Terletak di Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Curug ini berada di Kawasan Wisata Gunung Salak Endah (GSE) di kaki Gunung Salak di bawah naungan TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak).  Di kawasan ini terdapat juga tiga curug lain, yaitu Curug Seribu,Curug Ngumpet dan Curug Cihurang.

Ada dua air terjun utama di kawasan Curug Cigamea ini; masing-masing memiliki keunikan dan pesona tersendiri. Air terjun pertama memiliki debit air yang lebih kecil. Tercurah menyebar di sepanjang tebing batu hitam. Air terjun kedua ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter dengan aliran air yang turun semakin lebar membelah tebing bebatuan yang berwarna hitam kecoklatan serta tumpahan air yang cukup deras dibandingkan air terjun yang pertama.  Kolam limpahan air yang ada di bawah air terjun kedua ini cukup luas dengan warna air yang biru kehijau-hijauan di bagian tengah kolam menandakan bagian tersebut cukup dalam, sehingga bisa digunakan untuk berenang.


Curug Cigamea dari kejauhan
GSE dapat di capai dari Jakarta melalui samping kebun raya, ambil jalan ke arah Leuwiliang, setelah lewat Dermaga Kampus IPB, beberapa kilometer kemudian ada dua buah mini market yang berseberangan belok kiri. memang tidak ada petunjuk jalan, dan jalannya kecil bercabang-cabang, tapi jangan ragu untuk sering-sering bertanya.






Curug Malela - BANDUNG

Ada yang pernah dengar curug mamela ?
Memang air terjun ini begitu asing didengar. Tapi ternyata keindahan air terjun ini benar-benar menakjubkan. Mungkin karena belum terjamah oleh tangan-tangan manusia.

Banyak kalangan menyebutkan bahwa Curug Malela mirip dengan Niagara di Ontario, Canada. Memang ukuran Malela ini jauh lebih kecil dengan debit air yang juga jauh lebih sedikit. Namun, dilihat dari strukturnya bahwa Curug Malela ini memang layak dijuluki Niagara Mini.


Curug Malela ini memiliki ketinggian sekitar 60-70 meter dan mempunyai lima buah jalur air terjun yang seakan-akan mengingatkan kita kepada yang maha pencipta agar tidak melupakan shalat 5 (lima) waktu. Jika debit air sedang deras maka akan terlihat kemegahannya yang mempesona, bahkan kalau dilihat dari kejauhan terkesan seperti benang-benang sutra halus. 

Nama Malela sendiri berasal dari nama tokoh masyarakat sekitar, yaitu Prabu Taji Malela. Makam tokoh ini bisa ditemui di atas tebing sebelah kanan curug. Tebing yang konon usia bebatuannya ini berkisar 5 hingga 10 juta tahun ini, terbentuk akibat letusan Gunung Api Purba yang dulu banyak terdapat di selatan Bandung.

Curug ini terletak di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kec. Rongga, Kab. Bandung Barat. Jarak dari kota Bandung + 60 km, dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum.


Thursday, September 4, 2014

Gunung Tangkuban Perahu - BANDUNG

Nama Tangkuban Perahu pasti sudah akrab di dengar telinga anda. Wisata Alam yang menawarkan keindahan gunung berapi yang sampai saat ini masih aktif, disebut Tangkuban Perahu karena bentuknya mirip dengan perahu terbalik.

Gunung Tangkuban Perahu ini mempunyai ketinggian setinggi  2.084 meter. Gunung berbentuk unik ini telah banyak menarik pengunjung baik wisatawan domestik / mancanegara yang datang untuk melihat lebih dekat kawahnya,


Asal usul Gunung Tangkuban Perahu ini dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu sehingga mendarat dengan keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Perahu.

Ada beberapa kawah yang dapat Anda kunjungi di sekitar Tangkuban Perahu, yaitu Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Baru, Kawah Lanang, Kawah ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, Kawah Domas, Kawah Jarian, dan Pangguyangan Badak 

Diantara kawah tersebut ada Tiga kawah yang terkenal dan menarik untuk di kunjungi, yaitu Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas.


Kawah Ratu
Kawah Domas
Kawah Upas
Tersedia dua jalan yang dapat dilalui untuk menuju kawah-kawah tersebut. Jalan pertama atau jalan lama dengan kondisi jalan yang lebih sulit dan biasanya di tutup setelah turun hujan karena di anggap membahayakan untuk dilalui dan Jalan Kedua adalah jalan baru yang sudah beraspal yang memudahkan kamu untuk sampai di kawah-kawah tersebut, pada sisi jalan yang berkelok-kelok di tumbuhi banyak bunga terompet dan pohon lainnya. di Kawah Domas bisa untuk merebus telur.

Wisata Gunung Tangkuban perahu terletak di daerah Bandung Utara yaitu di Lembang, letaknya sekitar 30 km arah utara Kota Bandung atau 31 km arah selatan Kota Subang. 

Rute jalan untuk sampai di kawasan obyek wisata Gunung Tangkuban perahu adalah melewati pintu tol Pasteur, dilanjutkan ke Jl. Dr. Djunjunan - lanjut ke Pasirkaliki - melewati Sukajadi - Setiabudi - Lembang lalu sampai ke lokasi Tangkuban parahu (Gerbang Atas).

Tarif masuk untuk wisatawan lokal akan dikenakan biaya sebesar Rp17.000 per orang. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara, harga tiket dipatok sebesar Rp75.000, namun tarif bisa saja berubah sewaktu-waktu.




(berbagai sumber)

Tuesday, September 2, 2014

Situ Patenggang, BANDUNG


Situ Patenggang adalah sebuah danau yang terletak di kawasan objek wisata Bandung Selatan, berada di bentang jalan Raya Ciwidey - Rancabali. Tepatnya di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali , Kabupaten Bandung , Jawa Barat. Tidak jauh dari Kawah Putih, tinggal menyusuri jalan raya Ciwidey ke arah utara sekitar 7 Km, dan sampailah di danau tersebut.

Saat duduk di tepi danau, mata anda akan segar memandang sekeliling, berupa hamparan hijau kebuh teh Rancabali dan kawasan hutan pinus patengan. Sungguh asri dan mendamaikan hati.

Untuk lebih dekat menikmati danau seluas 150 hektar ini, anda bisa berkeliling menggunakan, perahu kecil, perahu dayung warna-warni, sepedah air dan perahu bebek. Tarif sewanya bermacam-macam, tergantung pintar-pintar nya anda dalam menawar. 

Nama asli danau ini yaitu Situ Patengan, namun masyarakat sekitar sering menyebutnya "Situ Patenggang". Katanya orang-orang lebih enak mengucapkan demikian. Patengan atau patenggang berasal dari bahasa sunda, Pateangan-teangan ( saling mencari ). Mengisahkan tentang Pangeran Santang dan Dewi Rengganis yang saling jatuh cinta . Mereka terpisah sekian lama, Konon terpisah akibat peperangan. 

Karena cintanya yang begitu mendalam, mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan "Batu Cinta". Dewi rengganis pun minta dibuatkan danau dan perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati ( Pulau Asmara / Pulau Sasaka).

Perahu Dayung
Jika ingin mengunjungi Batu Cinta, anda harus menyeberang ke Pulau Asmara dengan menggunakan perahu dayung warna-warni. Harga sewa untuk perahu ini berkisar 150-250 ribu rupiah, masih bisa nego. Lebih enak jika anda menyewa nya beramai-ramai agar lebih murah.

Batu Cinta

Mitos masyarakat setempat, siapapun yang singgah di batu cinta dan mengelilingi Pulau Asmara bersama pasangannya,cinta mereka bakal abadi, dan yang belum mempunyai pasangan akan segera mendapatkan nya sepulang  mengelilingi danau ini. Percaya atau tidaknya silakan anda mencobanya.

Untuk mencapai lokasi Situ Patenggang, bisa menggunakan angkutan umum berupa bis dari terminal Leuwipanjang ke terminal Ciwidey, disambung dengan angkutan desa ke Situ Patenggang. Sedangkan yang menggunakan kendaraan pribadi, bisa melalui jalur jalan Kopo -Soreang - Ciwidey - Situ Patenggang.

Tiket masuk ke area wisata Rp. 18.000,- / orang ( harga bisa saja berubah sewaktu-waktu ).